HL INTERNASIONAL – Dalam perang, tragedi terbesar kadang terjadi jauh setelah perang itu berhenti. Salah satunya terkait Agent Orange, ramuan herbisida ampuh yang digunakan Amerika sebagai defoliant selama Perang Vietnam.
Militer Amerika menggunakan hampir 20 juta galon (76 juta liter) herbisida dari tahun 1962 sampai 1971. Di antara zat-zat ini, Agent Orange adalah herbisida yang paling banyak digunakan yakni sekitar 11 juta galon (42 juta liter) yang dikirim mulai Januari 1965 sampai April 1970.
Agent Orange telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan yang dialami veteran perang dan dan warga sipil Vietnam. Ribuan orang meninggal karena kondisi yang mungkin timbul akibat paparan Agent Orange.
Herbisida, dan komponennya dioksin, dianggap sebagai salah satu zat paling berbahaya di dunia. Secara keseluruhan, penyemprotan massal Agent Orange disebut “ecocide” karena kehancuran yang terjadi di lingkungan Vietnam dan kesehatan banyak penduduk di negara tersebut.
Nama Agent Orange berasal dari wadah tempat penyimpanannya, yang memiliki garis oranye. Secara keseluruhan, Amerika Serikat menggunakan 15 herbisida di Asia Tenggara, termasuk Agent Orange, Biru, Putih, Pink, Ungu dan Hijau, yang semuanya merupakan campuran berbagai herbisida dan defoliant. Agent Orange adalah gabungan dua herbisida yang disebut 2,4, -D dan 2,4,5-T.
Perkembangan Agent Orange muncul sebagian karena hasil kerja Dr. Arthur W. Galston, seorang ahli botani yang meneliti senyawa yang meningkatkan pertumbuhan tanaman, yang dikenal sebagai regulator pertumbuhan.
Namun setelah militer Amerika mulai menggunakan Agent Orange di Vietnam, Galston mengamati pengaruhnya dan berupaya mempublikasikan kerusakan yang disebabkan oleh tanaman defoliant terhadap tumbuhan, hewan, ekosistem dan kesehatan manusia. Dia menjadi salah satu pegiat terdepan yang menentang penggunaan Agent Orange.
Secara bertahap, protes publik terhadap penggunaan Agent Orange tumbuh. Artikel surat kabar tentang efek buruk Agent Orange, khususnya terhadap Vietnam Selatan menarik perhatian pemerintah Amerika.
Para ilmuwan terkemuka berpendapat bahwa penyebaran herbisida adalah penggunaan senjata kimia yang tidak bermoral. Ketika, pada tahun 1970, pengujian ilmiah menunjukkan bahwa Agent Orange menghasilkan efek kesehatan yang merugikan pada tikus, Presiden Nixon memerintahkan militer untuk menghentikan penyemprotan.
Lalu mengapa Amerika menggunakan senyawa beracun dalam perang? Kita akan melihat mengapa Agent Orange digunakan, pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, dan warisannya yang rumit.
– Penggunaan Agent Orange dan Efek pada Dedaunan
Pesawat AS semprotkan agent orange di Vietnam
Militer Amerika menggunakan pesawat terbang untuk menyemprot Agent Orange untuk menarik tentara Viet Cong keluar dari hutan tebal yang mereka gunakan untuk perlindungan. Kegunaan lain dari Agent Orange termasuk menghancurkan tanaman yang diandalkan oleh Viet Cong untuk makanan.
Perang Vietnam bukanlah penggunaan pertama dari herbisida dalam perang – Inggris juga pernah menggunakan herbisida melawan pemberontak Malaysia pada tahun 1950an. Namun Vietnam sejauh ini menjadi kasus yang paling ambisius.
Selama lebih dari 6.000 misi, 10 persen Vietnam disemprot dengan Agent Orange. Agent Orange disemprot diam-diam di Kamboja dan di Laos untuk merusak Jalur Ho Chi Minh, rute pasokan utama untuk Viet Cong.
Saat digunakan, Agent Orange membunuh semua jenis vegetasi dan menghancurkan akar. Daun mati dan jatuh, mengubah hutan lebat menjadi banyak pohon kering. Bau yang tajam dan tidak enak memenuhi udara.
Dalam penelitian perintisnya, Galston bekerja dengan pengatur pertumbuhan asam triiodobenzoat, yang dalam dosis lebih kecil memacu tanaman untuk berbunga lebih cepat namun dalam dosis lebih besar menyebabkan daun gugur.
Prinsip yang sama diterapkan pada Agent Orange. Tanaman yang terkena Agent Orange mati karena zat tersebut mengandung kelebihan zat pengatur tumbuh yang menyebabkan jaringan tanaman tumbuh terlalu cepat dan tanaman mongering.
Agent Orange memiliki beberapa konsekuensi lain bagi ekologi Vietnam. Tanah lapisan atas, sangat penting untuk menopang pertumbuhan hutan lebat, hilang setelah hujan musim hujan tanpa tanaman untuk menyangganya.
Spesies rumput yang invasif muncul, menghambat pertumbuhan kembali kehidupan tanaman asli lingkungan. Industri pertanian, bagian utama ekonomi Vietnam dan penghidupan masyarakatnya, dirusak. Dan ke dalam tanah meresap sejumlah besar Dioxin (Dioksin), zat mematikan.
Next: Apa Itu Dioxin
Hutan Vietnam kering akibat agent orange
Dioksin adalah nama yang diberikan ke kelas zat beracun yang ditemukan di Agent Orange dan beberapa agen herbisida lainnya. Departemen Urusan Veteran Amerika mengklaim bahwa Agent Orange hanya memiliki “jejak kaki” dioksin (dalam kasus ini, dioksin potensial yang dikenal sebagai TCDD), namun area d imana Agent Orange disemprotkan atau disimpan menunjukkan konsentrasi senyawa yang tinggi.
Di beberapa daerah di Vietnam, orang memiliki tingkat dioxin dioksida puluhan kali di atas normal. Dosis kecil dioksin sebenarnya bisa mengurangi jenis kanker tertentu, namun dalam dosis besar, dioksin akan memunculkan banyak masalah kesehatan yang berpotensi mematikan.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mengklasifikasikan dioxin sebagai “known human carcinogen” yang dapat merusak sistem tubuh penting, seperti sistem endokrin, kekebalan dan saraf. Ini juga dikaitkan dengan keguguran kehamilan.
Studi tentang orang-orang yang terpapar dioxin melalui kecelakaan kerja telah ditemukan memiliki peningkatan risiko kanker (sekitar 40 persen). Studi dioxin pada hewan telah menghasilkan efek kesehatan yang merugikan serupa.
Ada berbagai jenis dioksin, beberapa di antaranya tampak alami di lingkungan, meski dalam jumlah kecil. Dioksin berkembang sebagai produk sampingan dari beberapa proses industri, biasanya yang melibatkan sesuatu yang terbakar, seperti peleburan tembaga atau pembakaran limbah. Hal ini juga dapat diproduksi secara sintetis, seperti pada saat Perang Vietnam.
Dioxin merembes ke tanah dan sumber air tanah, mencemari ekologi lokal dan menjadi bagian dari rantai makanan. Ketika orang makan hewan dan tumbuhan yang terkontaminasi dengan dioxin, ia mulai terakumulasi di jaringan lemak mereka, karena racun itu mudah larut dalam lemak.
Setiap orang setidaknya memiliki sedikit dioxin di tubuhnya. Tidak diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dioxin untuk menghilang. Beberapa bentuk dioxin memiliki umur 7,5 tahun atau lebih, namun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa ketika ditemukan dalam konsentrasi besar, dioksin membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk membusuk. Dan ketika dioksin merembes ke dalam tanah, waktu paruhnya meningkat secara signifikan.
Efek dioksin dapat dilihat dengan jelas dalam kasus politisi Ukraina Viktor Yushchenko, yang diracun dengan dioksin namun bertahan. Setelah diracuni, penampilan Yushchenko berubah drastis. Wajahnya yang dulu muda menjadi bopeng, terluka dan berwarna abu-abu hijau yang menakutkan.
Dia memiliki rasa sakit yang mengerikan di batang tubuhnya, sebagian karena lesi yang menyebabkan rusaknya jaringan wajah. Sungguh menakjubkan bahwa dia bahkan bertahan. Tingkat dioxin darahnya 6.000 kali di atas normal, jumlah tertinggi kedua yang tercatat pada manusia.
Dia telah pulih, dan beberapa bekas luka di wajahnya telah surut, namun beberapa dioksin kemungkinan akan terus berada di tubuhnya selama beberapa tahun.
(howstuffworks)