HL INTERNASIONAL – Serangan rudal Hizbullah pada Rabu (13/11/2024) menargetkan markas besar tentara Israel di Tel Aviv. Gempuran itu terjadi seiring klaim kelompok di Lebanon tersebut terhadap target-target penting Israel.
Menurut pernyataan Hizbullah, rudal Qader-2 mereka menargetkan lokasi di pusat komersial Tel Aviv yang dihuni Kementerian Pertahanan dan markas besar militer.
Sebelumnya pada hari yang sama, Hizbullah mengumumkan serangan di lokasi itu juga dengan drone peledak.
Mereka kemudian menembakkan serentetan rudal ke lokasi lain di dekat Tel Aviv, yang disebut milik produsen senjata Israeli Weapons Industries (IWI).
IWI adalah pemasok utama militer Israel, dan ini adalah kali pertama Hizbullah menyerang lokasi itu.
Sementara itu pada Senin (11/11/2024), Israel menyerang wilayah Lebanon paling utara. Sedikitnya delapan orang tewas. Menurut pejabat keamanan Lebanon, ini menjadi serangan terjauh Israel dari perbatasan sejak perang Israel-Hizbullah pecah pada September 2024.
Dikatakan, target serangan adalah seorang anggota Hizbullah yang merupakan bagian dari keluarga pengungsi Lebanon selatan yang telah pindah ke gedung tersebut. “Serangan musuh Israel di Ain Yaacoub di Akkar menewaskan delapan orang dan melukai 14 lainnya,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon, dikutip dari kantor berita AFP. Saat dihubungi oleh AFP, militer Israel mengatakan, serangan itu menargetkan seorang anggota Hizbullah.
(**)