HL PEKANBARU – Isu besar mengenai dugaan mafia proyek di Kota Pekanbaru kembali mencuat setelah penangkapan pengusaha Asun oleh oknum aparat penegak hukum (APH) saat berlangsungnya serah terima uang fee proyek yang diduga menguntungkan pemko Pekanbaru. Tangkapan tangan ini dilakukan di tengah sorotan masyarakat yang tengah menuntut transparansi dan tindakan tegas terhadap praktik korupsi yang merajalela.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari media Iiniq Terbit, oknum APH berhasil menangkap Asun berikut uang tunai dalam denominasi rupiah dan dolar yang diperkirakan bernilai ratusan juta. Uang tersebut diyakini sebagai hasil dari upeti atas ratusan paket proyek yang dikelola oleh pemko Pekanbaru.
Seorang sumber anonim kepada awak media menyatakan, “Pekanbaru dalam keadaan darurat korupsi. Banyak laporan tentang dugaan penyelewengan dan tindak pidana korupsi lainnya yang telah dipercayakan oleh masyarakat kepada pihak berwenang, baik di kepolisian maupun kejaksaan. Namun, lebih banyak kasus yang tampaknya macet di tempat.”
Hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa ada koneksi yang erat antara pejabat pemko Pekanbaru dengan Asun. “Ada laporan mengenai seorang warga sipil yang dapat menguasai mobil dinas pemko. Ini sangat memprihatinkan dan patut dipertanyakan hubungan apa yang sebenarnya ada antara oknum pejabat dengan pengusaha tersebut,” ungkapnya.
Sampai berita ini diturunkan, tim media masih aktif mengumpulkan bukti dan data yang diperlukan untuk memperkuat laporan ini, namun belum ada komentar resmi dari lembaga penegak hukum terkait dugaan keterlibatan oknum yang membebaskan Asun dalam operasi tangkap tangan ini.
Situasi ini membuat masyarakat semakin resah dan mendesak agar penegak hukum bertindak lebih transparan dan tegas dalam menindaklanjuti setiap laporan mengenai tindakan korupsi di wilayah ini.
(**)